Peluang dan Tantangan Akuntabilitas LSM

Pada tahun 2002-2003 ramai diperbincangkan soal perlunya meningkatkan keterbukaan dan kejujuran di kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di berbagai kota di Indonesia. Beragam gagasan  muncul dalam rangkaian seminar, diskusi, baik yang dilakukan secara terbatas maupun terbuka kepada publik.

Dalam berbagai forum tersebut hadir beragam perspektif dari stakeholder LSM secara luas. Catatan bursa gagasan ini, antara lain telah terekam dengan baik dalam buku Kritik dan Otokritik LSM (PIRAC, 2004).

Berbeda dari buku di atas, yang membahas persoalan ini dari kacamata kita sendiri, buku ini berisikan wacana dari berbagai aktivis, pengamat dan pemikir, di kalangan LSM dari berbagai negara, baik di Amerika Utara, Eropa maupun Asia. Sayang sekali sampai saat buku ini dipersiapkan, pandangan dari Afrika dan Australia belum bisa ditemukan – dan karenanya belum terwakili dalam buku ini.

Tentu menarik untuk disimak apakah dengan latar belakang yang mungkin sangat berbeda lantas muncul gagasan dan pandangan yang berbeda pula dari Afrika, misalnya? Atau justru yang ada adalah kecenderungan penyeragaman konsep dan sistem, sebagaimana terjadi di berbagai bidang lainnya?