Peniliti PIRAC Hadir di Malang

MALANG – Tim Peniliti Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) melakukan penelitian mendalam di Malang, mulai 28 Mei 2012 s.d 1 Juni 2012. Penelitian tersebut mengevaluasi tingkat keberhasilan program Public Health Education Program (PHEP) yang dilaksanakan Yayasan Unilever Indonesia (YUI) di Malang.

Tim yang diturunkan adalah Nor Hiqmah dan Maifil Eka Putra, sejak kemarin sore, Senin (28/5/2012), tim dari Bandara langsung melakukan briefing dengan tim PIRAC di Malang untuk pembagian tugas responden yang akan di wawancarai.

Secara maraton tim dari Jakarta, malam itu juga mewawancarai pejabat Kota Malang dari Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Malang, untuk mengetahui peran pemerintah dan tanggapannya dengan program yang diprakarsai Unilever dan dijalankan Mitra Unilever, Spektra di Malang.

Khusus untuk Malang, YUI bersama Spektra melakukan Program Stop AIDS dengan membentuk Duta Stop AIDS di sekolah-sekolah. Program ini sudah dijalankan YUI di Indonesia sejak 2007 lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, YUI mempercayakan kepada PIRAC ( Public Interest Research and Advocacy Center) untuk mengadakan penelitian di wilayah Jawa Timur dan Jogjakarta, akhir Mei 2012 ini, guna mengetahui tingkat keberhasilan dari program tersebut.

Seperti disampaikan Ninik Annisa, Manager Research PIRAC, menyikapi kondisi kesehatan masyarakat Indonesia terutama masalah sanitasi yang berada di level rendah, karenanya sejak tahun 2000, Unilever Indonesia melalui Yayasan Unilever Indonesia (YUI) meluncurkan Public Health Education Program (PHE). Fokus program PHE ini  memberikan edukasi hidup sehat kepada masyarakat.

Dikatakan Annisa, tahun 2005, PHE meluncurkan program Integrated Health Promotion Program (IHPP) di Yogyakarta. Fokus dari IHPP ialah memberikan edukasi kesehatan pada anak usia sekolah dasar dan juga para ibu di Posyandu. Hingga saat ini, program ini telah direplikasi ke Jawa Barat, Jawa Timur, Makasar dan Medan.

Memasuki tahun 2007, lanjutnya, PHE juga berfokus kepada isu pencegahan HIV/AIDS sejalan dengan meningkatnya penderita HIV/AIDS di Indonesia. Berawal dari proyek “Brani Ngomong Brani Buktiin”, sebuah kegiatan kerjasama antara Yayasan Unilever, Close Up, Yayasan Cinta Anak Bangsa, Radio Prambors dan Music Television Indonesia, kegiatan ini kemudian menjadi program pendidikan remaja usia SMP dan SMU untuk pencegahan HIV/AIDS. Program ini disebut Surabaya Stop AIDS pada tahun 2008 dan Jakarta Stop AIDS pada tahun 2010.

“Fokus ketiga dari PHE ialah program nutrisi. Unilever bermitra dengan World Food Programme dengan tajuk “Together for Child Vitality” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kecukupan gizi dan sekaligus untuk membantu anak-anak yang menderita malnutrisi,” jelas Ninik.

Hingga saat ini, PHE sudah memasukkan unsur edukasi perilaku hidup bersih dan sehat ke dalam program. Sementara memasuki kuartal 2010, program kemitraan akan fokus kepada kampanye keanekaragaman pangan sebagai upaya mengaktifkan kembali bahan makanan local yang bernutrisi sebagai asupan dalam masyarakat di Lombok Timur. Tentu banyak pengalaman berharga dan pembelajaran yang dapat dipeting dari program ini.

Dikatakan Ninik, setelah ketiga fokus program itu berjalan, tentu diperlukan sebuah studi evaluasi untuk mengkaji apakah program ini tetap sasaran atau tidak dan bagaimana effektifitas dampak dari program itu. Sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan menentukan program yang efektif untuk perbaikan pelaksanaan program di masa mendatang. – Maifil



Leave a Reply