Wabah COVID-19 merupakan bencana yang berbeda, lebih berisiko, serta berdampak luas dibanding bencana-bencana besar lainnya di Indonesia. Pelaku filantropi harus bekerja di tengah wabah virus yang mudah menyebar, pembatasan aktivitas dan mobilisasi warga, serta ancaman resesi ekonomi. Kondisi tersebut mengharuskan mereka untuk mengembangkan pendekatan dan strategi baru dalam memobilisasi sumber daya. Saat ini OMS/NGO harus bekerja di tengah wabah virus yang mudah menyebar, pembatasan aktivitas dan mobilisasi warga, serta ancaman resesi ekonomi. Kondisi tersebut mengharuskan mereka untuk mengembangkan pendekatan dan strategi baru dalam memobilisasi sumber daya. Salah satu upaya yang bisa dimaksimalkan dalam memobilisasi sumber daya adalah memanfaatkan inovasi digital.

PIRAC, konsorsium LSM KM4NGO dan Platform iHub SimpulMadani telah menggelar diskusi webinar dengan tema “Inovasi Digital Dalam Mobilisasi Sumber Daya di Era Covid-19” pada. Diskusi ini akan diadakan pada Hari Kamis tanggal 12 November 2020. Kegiatan ini dimulai usai jam makan siang yaitu pukul 1.00 WIB dengan menggunakan video conference menggunakan platform aplikasi Zoom Cloud Meeting. Diskusi diisi oleh dua orang narasumber yaitu Ari Syarifudin praktisi data management dari PIRAC dan Evaulia Nindya Kirana praktisi Community Engagement dari Campaign.com.

Kegiatan dihadiri sekitar 60 peserta ini menyimak penjelasan dua narasumber dengan antusias. Pembicara pertama mengusung presentasi diskusi berjudul “Pemanfaatan inovasi digital dalam mobilisasi sumber daya”. Dalam pemaparannya, Ari Syarifudin menyinggung banyak inovasi digital dari berbagai platform yang mendukung proses mobilisasi sumber daya. Hal ini sesuai dengan kekuatan program-program di PIRAC yang banyak melakukan riset tentang mobilisasi sumber daya bagi organisasi LSM dan komunitas. Sementara Evaulia Nindya Kirana, praktisi campaign.com, banyak berkisah mengenai kekuatan dari platform campaign.com dalam menyukseskan proyek-proyek sosial.

Diskusi webinar ini cukup membuka wawasan peserta dalam melihat inovasi digital sebagai alat bantu organisasi sosial LSM/Komunitas dalam memobilisasi sumber daya. Acara berbagi pengetahuan dan pengalaman menjadi dinamis berkat kelincahan moderator yang menjadi Elizabet Indira Hapsari. Indi demikian panggilannya aktivis LSM dari YAPPIKA – ActionAid ini cukup rapi menjalin pemaparan narasumber sehingga bisa mengisi ruang diskusi dan pengetahuan peserta menjadi lebih mudah untuk diresapi. Dalam penutupannya, Indi, melihat inovasi digital menjadi sebuah kekuatan dari organisasi di masa depan. Disrupsi teknologi harus dijawab dengan perubahan platform organisasi agar lebih peka terhadap pertumbuhan dan perkembangan teknologi.



Leave a Reply